13.01.2015


BERITA PERTAHANAN

TAUGHAGE UNTUK VARIASI DALAM HUBUNGAN PASUTRI (KLIK GAMBAR UNTUK TELUSURI)

 

POLANDIA MENGIRIM 4 JET PATROLI QRA

Skyblu, Polandia – Polandia kembali turut serta dalam menjaga keamanan wilayah udara sekitar Baltik bersama beberapa negara anggota NATO Polandia mengirim jet-jet tempur MiG-29 buatan Uni Soviet yang telah di perbaharui NATO pada 8 Januari ini.

Typhoon in QRA

Keempat jet tempur ini mendarat di lapangan terbang AU Lithuania, Siauliai. Keberadaan Polandia dalam misi QRA kali ini adalah untuk membantu Italia yang sebelumnya mendapatkan jadwal patroli. Jet-jet tempur MiG-29 Polandia ini merupakan gugusan tugas 43 dari pangkalan udara Minsk-Mazowiecki, Polandia.

Polandia mendapatkan giliran mengamankan udara wilayah Baltik untuk keenam kalinya.  Polandia mendapatkan giliran menjaga kawasan udara Baltik pada Mei hingga Agustus 2014 lalu.

Italia mengirimkan 4 jet tempur Typhoon terhitung pada 1 Januari 2015 lalu dalam menjaga kawasan udara baltik.

NATO memperluas penjagaan kawasan udara bersama Baltik yang melibatkan pangkalan udara Estonia dan  Polandia. Negara-negara yang mendapat giliran patroli udara adalah Spanyol dan Belgia. Spanyol dan Belgia masing-masing akan mengirimkan 4 jet tempur EF-2000 dan 6 F-16 ke kawasan ini.

NATO mengoperasikan QRA Baltik sejak tahun 2004 yakni saat Estonia dan Lithuania resmi masuk anggota EU dan NATO. Estonia dan Lithuania menyebutkan bahwa negara ini masih belum mandiri dalam menjaga teritorinya.

 

TEJAS MENDAPATKAN INTEGRASI AVIONIK BARU

Skyblu, India – HAL akan mencangkokan avionik baru pada jet tempur latih ringan terbaru buatan India,  Tejas LV -1 dengan sistem radar peringatan sekaligus pengacak radar lawan dalam sistem avioniknya.

Sistem pengacak radarnya pun bersifat multi mode yang berarti dapat secara otomatis mendeteksi frekuensi radar lawan yang menargetkannya.

Ini merupakan keberhasilan pertama India yang menggabungkan sistem radar peringatan dini dengan pengacak radar dalam sebuah sistem terpadu.

Jet tempur Ringan Tejas buatan India mendapatkan cangkokan sistem peringatan radar dan pengacak radar musuh terpadu. (India) {via: wikipedia)

Tejas memang masih memerlukan banyak pengembangan dan pengujian lebih lanjut sebelum memasuki operasional.

 

BISNIS PERTAHANAN

INDIA “TERPENTOK” DENGAN NEGOSIASI DASSAULT RAFALE

Skyblu, India – Sudah bertahun-tahun sejak India memenangkan Perancis untuk pengadaan jet tempur Dassault Rafale bagi angkatan bersenjata India. Namun sampai hari ini, negosiasi komersil antara India dengan pihak pabrikannya, Dassault masih “mandek’.

Hal tersebut mulai dari pengalihan teknologi dari Dassault ke pabrikan HAL, India untuk membangun 108 unit secara domestik di tunda-tunda (Apa kekhawatiran Perancis sebenarnya?).

Selain itu Perancis di sinyalir berusaha mengubah kesepakatan harga yang tertera pada awal kontrak. Saat itu, Dassault bisa memenangkan kontrak ini adalah hanya karena Perancis mengizinkan India untuk menghitung dan menulis harganya sendiri yang pantas dalam kontrak pengadaan MMRCA membuat India menyingkirkan Eurofighter Typhoon sebagai pemenangnya. Padahal, pada saat itu EF-2000 yang di dukung oleh Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol telah memberikan harga terendah di bandingkan Dassult namun terpental akibat janji Dassault.

Namun, kekecewaan India semakin menjadi-jadi karena sebagian dari fasilitas pabrik yang akan di gunakan untuk membangun jet tempur rafale tersebut sudah hampir rampung. India mengancam bahwa akan membatalkan seluruh proyek MMRCA dengan Perancis jika tidak ada titik ketemu.

Kerjasama MMRCA RAfale India-Perancis terancam Gagal dan masuk arbitrase pengadilan.
Kerjasama MMRCA RAfale India-Perancis terancam Gagal dan masuk arbitrase pengadilan.

Departemen Pertahanan India menyebutkan bahwa akan membatalkan seluruh proyek MMRCA sebelum lawatan kerja perdana menteri India baru, Narendra Modi ke Perancis dan Jerman.

Karena termasuk kontrak besar,  Dephan India melaporkan kontrak ini ke pengadilan militer Perancis dan India. Jika India membatalkan proyek pengadaan 126 jet tempur MMRCA dengan Perancis, India juga menyebutkan bahwa konsorsium Eurofighter juga tidak dapat memenangkan kompetisi ini(karena masalah politik dua negara yang sudah mendarah daging sejak lama).

 

ADS: Belanja Online bersama kami aman dan nyaman dan bergaransi pula. klik link ini

 

BOEING VS AIRBUS SIAPA MENANG?

SKYBLU – Tahun 2014 ternyata Airbus mencatat sebuah kemenangan dalam hal pemesanan pesawat-pesawat terbang dari pelanggannya di seluruh dunia mengalahkan Boeing secara keseluruhan.

Airbus mencatat ada 1,456 pesanan pesawat baru selama 2014 mengalahkan Boeing pada 1,432 pesanan pada tahun yang sama.

 

airbus 350-900 untuk Qatar Airwaya. Qatar Airways menjadi pelanggan launching Airbus untuk jenis ini.
airbus 350-900 untuk Qatar Airwaya. Qatar Airways menjadi pelanggan launching Airbus untuk jenis ini.

Airbus memang mencatat peningkatan pengiriman pesanan selama tahun 2014 yakni 629 pesawat di bandingkan tahun 2013. Namun pada tahun sama Boeing melakukan pengiriman pesanan berjumlah 723 pesawat ke pelangannya.

Berikut adalah data pengiriman pesawat Airbus tahun 2014 terdiri dari 30 A-380, 108 A330 NEO dan 490 pesawat berlorong tunggal. Sementara pesanan yang di terima Airbus yakni 135 pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan jarak jauh dan 1,321 pesawat berlorong tunggal terdiri dari A320 dan A320 neo.

Perusahaan mencatat total pengiriman dan pesanan yang masuk ke Airbus pada akhir Desember 2014 adalah 6,386 pesawat senilai US$ 919 milliar(harga katalog).

Sementara Boeing mencatat adanya pembatalan pemesanan 2 unit pesawat 747-8 dari total pesanan 36 pesawat tahun 2014. Sementara itu pemesanan untuk modernisasi B777 bertambah menjadi 283 pesawat membuat total pesanan pesawat mencapai 564 pesawat. Sementara itu adanya pelanggan yang membatalkan pesanan pesawat B787 sehingga total pesanan ini turun menjadi 41 unit dari sebelumnya tercatat 65 unit. Total pesanan untuk Boeing pada tahun 2014 adalah 843 pesawat.

Jatuhnya Air Asia QZ 8501 di Indonesia menunggu hasil penyelidikan yang dapat memberikan hasil kontribusi positif ataupun negatif kepada Airbus.

 

Tinggalkan komentar